Pencinta Wine  Indonesia berkumpul dalam Festival Beaujolais Nouveau bertempat di La  Piazza Kelapa Gading, Kamis (18/11/2010). Acara yang diadakan oleh  Summarecon Kelapa Gading dan Indonesia Sommelier Association (ISA) ini  merupakan acara tahunan dan tahun ini merupakan acara untuk kedua  kalinya.
Menurut Soegianto Nagaria, President of Indonesia  Sommelier Association, festival ini merupakan pemanasan untuk acara  "Wine and Cheese Expo" yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2011.  Festival Beaujolais Nouveau sendiri merupakan adaptasi dari tradisi di  wilayah Beaujolais, Perancis. Daerah ini menghasilkan wine Beaujolais  Nouveau. Jepang dengan sukses mengadaptasi Festival Beaujolais Nouveau  dan kini Indonesia pun turut serta menyelenggarakan festival unik ini.
Selain  itu, dalam festival ini sekaligus memperkenalkan Indonesia Sommelier  Association. Soegianto menjelaskan bahwa sommelier ahli dalam  menyuguhkan wine.
"Sommelier harus menentukan wine yang  cocok saat makan," kata Soegianto.
Seni penyuguhan  wine ini memang tidak hanya sekadar mengetahui mana yang cocok, tetapi  harus mengenal karakteristik wine sampai asal-usulnya. Sommelier juga  memegang peran penting dalam pariwisata Indonesia. Soegianto  menerangkan, sering kali sommelier Indonesia bertanding di luar negeri  dengan membawa nama Indonesia.
"Untuk turis luar negeri  saat mereka datang ke Indonesia akan merasa akrab jika mendapatkan  sommelier yang mengerti wine," katanya. Karena itu asosiasi ini dibentuk  agar sesama sommelier bisa saling mendukung dan berbagi pengetahuan  serta pengalaman.
Dalam acara ini juga diperkenalkan  wine Beaujolais Nouveau. Jenis wine ini sebenarnya sudah terkenal di  luar negeri, tetapi masih jarang ditemukan di Indonesia.
"Wine  ini dari anggur Gamay yang berasal dari daerah Beaujolais. Beaujolais  Nouveau sendiri berarti Beaujolais yang baru. Karena wine ini berasal  dari anggur yang berumur 6 minggu sudah dibotolkan dan difermentasikan  dengan cepat memakai ragi khusus," jelas Soegianto.
Ragi  khusus ini mengantarkan rasa cherry dan pisang dalam wine. Warnanya  ungu muda dengan semburan merah muda. Rasa manis selintas dengan dominan  asam dan kesan pahit setelah meminumnya. Wine ringan yang cocok untuk  teman makan sambil berbincang santai dengan teman-teman.
"Wine  ini sangat simple, terkenalnya karena tanpa vintage, jadi dalam dua  bulan harus habis," kata Soegianto. Vintage merupakan tahun produksi  dari wine, umumnya semakin tua dibuat, rasa wine semakin kaya dan  harganya pun semakin mahal.
"Minum wine ini serasa  berada di Perancis yang suasana cukup dingin, makan masakan nenek yang  panas, minum wine dengan nikmat bersama teman-teman yang mau enjoy hari  ini. Ini merupakan gambaran vivid untuk wine ini," tutur Soegianto.
Salah  satu pengunjung, Benny Subroto, yang memang pencinta wine, selalu hadir  dalam acara Festival Beaujolais Nouveau dan sangat menikmati acara ini.
"Suasananya  meriah dan friendly. Jadi orang-orangnya tidak terlalu formil. Acara  ini bagus, supaya lebih memasyarakatkan wine," tutur Benny.
Selain  wine, festival ini juga dimeriahkan dengan kuliner dan budaya Perancis.  Pengunjung dapat menyaksikan lagu dan tarian khas Perancis di panggung  yang tersedia. Kesenian khas Perancis pun tampil, seperti Mime &  Magician, Happening Arts, Street Accordion Player, dan masih banyak  lainnya.
Sementara itu, lidah pengunjung dimanjakan  menu prasmanan. Semua hidangan merupakan khas Perancis, seperti Duck  Balotine "Confit", Fish Broth, Crepe, dan aneka menu lainnya. Ada lebih  dari 20 menu yang disuguhkan untuk para penggemar budaya Perancis.
Jika  Anda terlewatkan acara ini, maka nantikan Festival Beaujolais Nouveau  tahun depan yang biasa diadakan pada minggu ketiga bulan November.
Sumber  : Ni Luh Made Pertiwi F - travel.kompas.com
Lihat  juga:
Dim   Sum
Hanamasa
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar