Selasa, 23 November 2010

Etika Menyushi

Beberapa tahun belakangan ini, restoran yang menyajikan Sushi makin berjamur di Jakarta. Penyukanya pun tidak sedikit. Di jam-jam makan, antrean pengunjung sudah memanjang di beberapa gerai sushi terkemuka. Di Jakarta, kita bisa saja menemukan restoran sushi di mal yang kesannya cukup santai dan kita pun memakannya dengan santai. Padahal ada beberapa aturan yang seharusnya berlaku saat menyantap makanan dari negeri asalnya. Mau tahu?

Mengucapkan "Itadaki masu!"
Kalimat itadaki masu (itada ki mas) sama seperti mengucapkan, "Makanannya terlihat enak!" atau, "Selamat makan!". Jika di sekitar Anda ada orang Jepang, dan Anda mengatakan kalimat ini sebelum makan sushi, maka mereka akan sangat menghargai Anda.

Jangan menuang minuman sendiri
Biasanya, orang Jepang akan mengkonsumsi makanan Jepang sambil ditemani minuman Kirin, Asahi, atau Sapporo. Untuk hal yang satu ini, mereka sangat mengagungkan kebersamaan dan saling berbagi. Jika Anda mengambil botol minuman, pastikan Anda mengisi gelas orang-orang lain yang ada di meja, tapi jangan mengisi gelas Anda. Orang lain yang memerhatikan Anda pasti akan langsung mengambil inisiatif untuk mengisi gelas Anda.

Pesan omakase
Seberapa besar pun pengetahuan Anda akan sushi, sang koki pasti tahu lebih banyak. Sang koki lebih tahu apa yang segar dan enak untuk disantap. Omakase adalah salah satu cara pemesanan menu makanan. Artinya, Anda menyerahkan kepada si koki untuk menu yang akan Anda santap. Tak hanya ini akan memastikan Anda mendapat bahan tersegar, Anda sekaligus membuat si koki merasa senang dan bangga. Tapi siap-siap mendapat pilihan sushi yang isinya tidak biasa, ya.

Sumber : NAD - female.kompas.com


Lihat juga:
Dim Sum
Hanamasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar